Selasa, 21 Juni 2016

DASAR MENENTUKAN POSISI KAPAL DI PETA

Maksud dan Tujuan Penentuan Tempat ( Posisi )

Jika kita sudah mengetahui kedudukan (Posisi kapal) kita, maka kita memiliki titik tolak terpecaya untuk berbagai bagian kebijakan navigasi yaitu :
1.    Menentukan arah arah ke titik yang dituju,
2.    Menghindari rintangan, gosong gosong, dan bahaya bahaya lainnya,
3.    Menentukan haluan dan atau laju yang paling ekonomis,
4.    Menetapkan letak duga geografis dan menentukan eta ( estimated time of arrival ),
5.    Penentuan arus yang dialami.


Syarat syarat Dalam Mengambil Baringan
a. Titik yang dibaring harus merupakan titik yang dikenal,
b. Alat alat baringan yang dipergunakan harus terpasang dengan baik
c. Baringan harus dilakukan dengan cermat dan teliti, dianjurkan dan kebiasaan yang baik untuk membaring dilakukan beberapa kali dan diambil pembacaan rata rata,
d. Koreksi koreksi yang digunakan harus terpercaya (koreksi total,sembir dlsb),
e. Titik dikenal yang lebih dekat letaknya, merupakan pilihan yang baik dari pada titik yang jauh dari kapal.


 Macam Macam Garis Baringan

a. Baringan Sejati ( Bs ) adalah sudut antara Utara Sejati (US) dengan garis baringan, dihitung dari Utara kekanan,
b. Baringan Maknit ( Bm ) adalah sudut antara Utara Maknit (UM) dengan garis baringan, dihitung dari Utara kekanan,
c. Baringan Pedoman ( Bp ) adalah sudut antara Utara Pedoman (UP) dengan garis baringan, dihitung dari Utara kekanan.


Rumus – Rumus :




1.   Bp  +  Deviasi = Bm              Bp = Baringan Pedoman

2. Bm + Variasi   = Bs                Bm= Baringan Magnet

2.   Bp  + Sembir  = Bs                Bs = Baringan Serjati

3.   Bp  -  Bs  = Sembir               

4. Bs   -  Variasi  = Bm

4.   Bm  -  Deviasi = Bp

6.  Bs   -  Sembir  = Bp


Penentuan Tempat dengan Baringan-Baringan

Pengelompokan Baringan Benda
1)    Satu benda dibaring satu kali
a.    Baringan dengan jarak
b.    Baringan dengan peruman
c.    Baringan dengan garis tinggi
2)    Satu benda dibaring dua kali
a.    Baringan dengan geseran
b.    Baringan sudut berganda
c.    Baringan empat surat (450)
d.    Baringan istimewa ( = bar 26½0 terhadap haluan )
3)    Dibaring dua benda atau lebih
a.    Baringan Silang
b.    Baringan silang dengan geseran

*    BARINGAN SILANG

Pengertian Dasar
Dibaring dua benda yang dikenal berturut turut dengan pedoman misalnya tanjung I dan tanjung II akan diperoleh Baringan Pedoman I (Bp. I ) dan Baringan Pedoman II ( Bp.II ).
Baringan baringan tadi diperbaiki dengan Sembir (Variasi+Deviasi) sehingga akan didapatkan baringan baringan sejatinya (Bs ).Baringan baringan sejati itu dilukis dipeta, ditarik dari benda benda yang dibaring, dengan arah yang berlawanan. Dimana kedua garis baringan sejati dipeta tadi akan berpotongan, disitulah posisi kapal ( S ).Diposisi kapal ditulis jam, tanggal saat melakukan baringan.

Langkah-langkah membaring
Proses / urutan melakukan baringan silang seperti tersusun dibawah ini :
( lihat lukisan )
1. Tentukan dan kenalilah benda yang akan dibaring dengan pasti,
2. Baringlah kedua benda yang terpilih A dan B secara tepat dan cermat urutannya
3. Jabarkan baringan baringan Pedoman ( Bp ) menjadi Baringan Sejati ( Bs )
4. Tariklah garis lurus Baringan Sejati dipeta dari benda A dan B masingmasing dalam arah berlawanan, kemudian
5. Akan dihasilkan titik potong dari kedua garis baringan adalah titik S adalah Posisi Kapal.

Catatan : Baringan Silang adalah Baringan dari dua benda tanpa perubahan tempat.



*      BARINGAN BERSILANG DENGAN TIGA BUAH BENDA BARINGAN

Pengertian Dasar
Baringan bersilang dengan tiga buah benda baringan dilaksanakan seperti pada cara baringan bersilang dengan dua benda baringan, hanya disini benda baringannya ada tiga buah.
Ada beberapa keuntungan dalam baringan ini :
a. Baringan ini lebih teliti, karena ada baringan ketiga yang berfungsi sebagai pengontrol,
b. Kemudian dari ketiga perpotongan garis tersebut akan membentuk sebuah segitiga,
c. Didalam segitiga itulah posisi kapal, tepatnya diperpotongan tiga garis diagonal segitiga.

Langkah-langkah membaring

1. Tentukan dan kenalilah benda yang akan dibaring dengan pasti,
2. Baringlah ketiga benda baringan yang terpilih ( I, II, III ) secara tepat dan cepat berurutan,
3. Jabarkan baringan baringan Pedoman (Bp) yang didapatkan dari ketiga benda baringan menjadi Baringan Sejati ( Bs ),
4. Tariklah garis lurus baringan sejati dipeta dari benda I, II, III masing masing dalam arah berlawanan, kemudian
5. akan dihasilkan titik potong dan membentuk setiga kecil yang merupakan posisi kapal.
 




*    BARINGAN BERSILANG DENGAN GESERAN

Pengertian Dasar
Dalam penentuan posisi kapal dengan baringan ini menggunakan dua (2) benda baringan namun benda baringan kedua ditentukan kemudian artinya dibaring setelah beberapa menit dari baringan yang pertama. Jadi baringan kedua dilakukan setelah benda kedua kelihatan dengan pasti. Menghitung jarak yang telah ditempuh adalah dengan kecepatan yang diperkirakan atau dengan pembacaan topdal.

Langkah-langkah membaring
1. Benda A dibaring dengan mawar pedoman, jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan Sejati (Bs) serta catatlah waktunya,
2. Baringlah benda kedua B, setelah berselang beberapa waktu lamanya dan catatlah waktunya ( mis. 30 menit kemudian ) serta jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan Sejati (Bs),
3. Lukislah garis lurus baringan sejati I (Bs.I) di benda A, dan tentukanlah titik potong C  dengan garis haluan,
4. Jangkakan jarak yang ditempuh ( 30! ) pada arah haluan mulaidari titik C didapatkan titik D (lihat lukisan),
5. Geserkan garis baringan I ke titik D dan tarik garis lurus melalui titik D yang memotong garis baringan sejati II dititik S merupakan posisi kapal

  
*      BARINGAN DENGAN GESERAN

Pengertian Dasar
Baringan dengan geseran dilakukan bila hanya terdapat satu benda baringan saja, yang artinya benda baringan yang sama dibaring sekali lagi.Pada baringan dengan geseran yang harus diperhatikan adalah menghitung jarak yang ditempuh dan memperkirakan kecepatan kapal.

1)    Cara menghitung jarak yang ditempuh yaitu dengan mencatat pukul berapa pada Bp.I dilakukan kemudian misalnya 30 menit kemudian benda tersebut dibaring lagi dengan Bp.II. Misalnya Bp.I pada pukul 08.00 kemudian Bp.II 08.30 maka waktu yang ditempuh adalah 30 menit.
2)    Cara menghitung kecepatan kapal adalah diperkirakan dengan perhitungan  perhitungan kecepatan dari hasil baringan baringan sebelumnya., misalnya didapatkan 12 mil / jam, maka jarak yang ditempuh adalah 30 x 12 mil / jam = 6 mil

Langkah-langkah membaring :

Didalam pemahaman dan penerapan materi kuliah yang telah disampaikan oleh pengajar adalah kunci keberhasilan dalam mentransfer ilmu yang diinginkan. Oleh karena itu siswa harus dengan seksama dan teliti mengikuti pengajar dalam menerangkan proses baringan dengan geseran, seperti tersusun dan terurai berurutan dibawah ini :

Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Baringlah benda tersebut ( mis : A ) dengan mawar Pedoman (Bp), dan jabarkan Bp menjadi Bs,
2. Tariklah garis lurus baringan sejati (Bs) dibenda A dalam arah berlawanan (dari benda A kepenilik / kekapal berpotongan digaris haluan dititik B,
3. Setelah selang waktu tertentu (mis 30 menit) benda yang sama dibaring pada pedoman, setelah dijabarkan menjadi Bs, kemudian tariklah garis lurus dengan arah berlawanan (garis baringan sejati II / Bs.II ) catat waktunya
4. Jangkakan jarak selisih waktu terhadap kecepan pada arah garis haluan ( C ),
5. Tariklah garis jajar dengan garis baringan I ( Bs.I ) dititik C
6. Titik potong dari garis Bs.I yang telah digeserkan melalui titik C dengan garis baringan sejati II ( Bs.II ) menghasilkan titik S adalah posisi kapal.



*      BARINGAN DENGAN SUDUT BERGANDA

Pengertian Dasar
Baringan Sudut Berganda adalah baringan dengan geseran dimana baringan kedua mempunyai sudut terhadap haluan adalah 2 x dari sudut baringan pertama. Jadi jarak kebenda yang dibaring pada baringan kedua adalah sama dengan jauh yang digeserkan antara kedua baringan tersebut ( segitiga sama kaki ).

Pada baringan sudut berganda ini dimana pada baringan kedua dilakukan setelah ditentukan dan dihitung arah garis baringan kedua dipeta didapatkan Baringan Sejati ( Bs ) yang dijabarkan menjadi Baringan Pedoman ( Bp ). Dengan diketahui Baringan Pedoman ini,kemudian dijaga pada mawar pedoman sampai benda baringan tersebut sama dengan (tepat) Baringan Pedoman (Bp) yang dihitung, jika baringannya Bp cocok, pukul /jam/waktu dicatat dan jarak yang ditempuh dari baringan I ke baringan ke II juga dihitung dan akhirnya posisi kapal (S ) dapat ditemukan.

Langkah-langkah membaring

1. Benda A dibaring dengan mawar pedoman, kemudian jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan Sejati (Bs),
2. Lukis Baringan Sejati I (Bs.I) dipeta dengan arah berlawanan dan membentuk sudut sudut dengan garis haluan (sudut a )
3. Lukislah sudut dengan busur derajat, atau dengan mistar jajar dari mawar pedoman dipeta
4. Kemudian tariklah sebuah garis lurus Baringan Sejati II (Bs.II)  membentuk sudut ß sebesar 2 x sudut a ( sudut terhadap arah garis haluan )
5. Jabarkan Bs.II menjadi Bp.II
6. Catat waktunya tepat sudut ß = 2 x sudut a (Bp.II). kemudian jangkakan jarak (mil) hasil selisih waktu dari Bs.I ke Bs.II, dari titik A digaris Bs.II didapatkan titik S.
7. Titik S pada baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.


*    BARINGAN EMPAT SURAT ( 45 )

Pengertian Dasar
Baringan empat surat (450 ) adalah baringan sudut berganda dimana baringan kedua berada melintang dengan kapal membentuk sudut 900 , yang artinya dimana garis baringan dipeta terlukis untuk Baringan Sejati I (Bs.I) dengan sudut 450 dan baringan sejati II (Bs.II) dengan sudut 900 . Seperti pada baringan sudut berganda pada baringan kedua (Bs.II) yang telah dijabarkan menjadi Baringan Pedoman (Bp.II) dijaga pada pedoman baringan sampai benda baringan tersebut sama (tepat) dengan Baringan Pedoman yang dihitung (90). Jika baringannya (Bp) cocok ,kemudian jam/waktu dicatat dan jarak ditempuh dari baringan I ke baringan II jiga dihitung. Kemudian akhirnya posisi kapal (S) dapat diketemukan.

Langkah-langkah membaring
Langkah-langkah proses baringan empat surat (450 ) seperti tersusun dan terurai berurutan dibawah ini :
1. Dipeta dilukiskan garis garis baringan benda I dan II sedemikian rupa  sehingga membentuk sudut 450 (4 surat) dan 90 0 dengan garis haluan kapal,
2. Baringan Sejati (Bs.I) dan Baringan Sejati II (Bs.II) diubah menjadi BP.I dan Bp.II,
3. Mualim jaga bersiap siap di mawar pedoman / kompas baringan, pada saat Bp.I cocok dengan arah baringan yang telah dihitung dicatat jam / pukul / penunjuk waktu, pada saat Bp.II cocok dengan arah baringan yang telah dihitung dicatat jam / pukul / penunjuk waktu dan jarak
4. Jarak yang ditempuh dari baringan I sampai baringan II dihitung dan jangkakan dari benda A pada garis baringan II didapatkan titik S,
5. Titik S pada baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.


*    BARINGAN ISTIMEWA

Pengertian Dasar
Baringan ini dikatakan istimewa karena sebelum benda baringan melintang kapal (900 ), posisi kapal sudah bisa diperoleh. Diatas peta dilukis tiga buah garis baringan sedemikian rupa, sehingga garis baringan I (Bs.I) membentuk sudut 26,50 dengan garis haluan, dan baringan ke II serta baringan III masing masing membentuk sudut 450 dan 900 dengan garis haluan. Arah arah garis baringan sejati dihitung dan ditentukan kemudian diubah menjadi baringan baringan Pedoman ( Bs.I menjadi Bp.I, Bs.II menjadi Bp.II, Bs.III menjadi Bp.III) Setelah dihasilkan baringan baringan pedoman selanjutnya dicocokan dan dicatat pukul berapa dimasing masing Baringan Pedoman ( Bp.I,Bp.II, Bp.III ).

Khususnya jarak yang ditempuh antara baringan Sejati I dan II dihitung berapa mil jaraknya, kemudian hasil jarak ini dijangkakan di baringan Sejati III didapatkan posisi kapal sebelumnya ( S2) lihat lukisan, kemudian S1 di baringan sejati II didapat dari garis sejajar dengan haluan sejati kapal yang ditarik dari titik S2 memotong garis baringan sejati II di S1.Jadi inilah istimewanya baringan ini dimana posisi kapal (S2) di baringan III telah diketahui terlebih dahulu (jauh sebelumnya) walaupun belum tepat waktunya.

Langkah-langkah membaring
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam menentukan posisi kapal dengan baringan istimewa seperti tersusun sebagai berikut :
1. Diatas Peta dilukis tiga buah garis baringan sejati dengan benda baringan A garis baringan Sejati I (Bs.I) membentuk sudut 26,50 dengan garis haluan, Baringan Sejati II (Bs.II) dan Baringan Sejati III (Bs.III) masing masing sudut 450 dan 900 dengan garis haluan,
2. Jabarkan Bs.I dan Bs.II menjadi Bp.I dan Bp.II
3. Mualim jaga bersiap siap dipedoman baringan, pada saat Bp.I cocok /tepat dengan Bp.I yang telah dihitung, jam waktu / pukul dicatat,kemudian pada Bp.II juga dicatat,
4. Hitung jarak yang ditempuh antara baringan Pedoman I dan baringan Pedoman II,
5. Jarak tersebut jangkakan pada baringan sejati III didapat titik S2 (Posisi kapal),
6. Dari titik S2 dibuat sejajar dengan garis haluan sejati kapal dan memotong garis baringan sejati II dititik S1 (Posisi kapal),
7. Titik S1 dan S2 adalah posisi kapal , titik S2 diketahui lebih dulu sebelum kapal melintang           terhadap benda A atau tiba ditempat itu (dinamakan baringan istimewa)



*    BARINGAN DENGAN PERUMAN

Pengertian Dasar
Penentuan Posisi kapal dilaut dengan baringan peruman ini dilakukan dengan menggabungkan antara garis baringan dengan kedalam perairan hasil peruman. Dalam menduga dalamnya perairan perlu diperhatikan daftar pasang surut. Dalam air hasil peruman dikurangi dengan tinggi pasang adalah dalam air yang tertera. Baringan dengan peruman ini hanya dapat dilakukan pada tempat tempat yang mempunyai ramalan pasang – surut dan kedalaman air ditempat tersebut dipetakan dengan jelas, serta garis baringan tidak mengenali kedalaman kedalaman air untuk daerahtersebut. Namun demikian,tempat kapal (Posisi kapal) yang diperoleh dengan cara ini tidaklah begitu tepat bila dibandingkandengan cara cara baringan lainnya.

Langkah-langkah membaring
Langkah-langkah proses baringan peruman seperti tersusun dan
terurai berurutan dibawah ini :
1. Baringlah benda A pada pedoman / Kompas baringan,
2. Jabarkan Baringan Pedoman (Bp) ke Baringan Sejati (Bs)
3. Tariklah dipeta garis lurus baringan sejati melalui benda yang dibaring dalam arah berlawanan,
4. Tentukan kedalaman air oleh peruman pada saat air surut (lihat Daftar Pasang Surut),
5. Carilah pada garis baringan sejati (dipeta) suatu kedalaman yang sama dengan kedalaman peruman, Jika ada kedalaman yang sama disitulah titik S Posisi kapal
7. Penting juga jenis dasar laut untuk diketahui.


3 komentar:

  1. Merkur Futur Adjustable Safety Razor - Sears
    Merkur Futur Adjustable Safety 토토사이트 Razor is the perfect balance of performance, https://deccasino.com/review/merit-casino/ safety, and comfort. wooricasinos.info Made in https://septcasino.com/review/merit-casino/ Solingen, Germany, poormansguidetocasinogambling this razor has a perfect balance of

    BalasHapus