Maksud
dan Tujuan Penentuan Tempat ( Posisi )
Jika kita sudah
mengetahui kedudukan (Posisi kapal) kita, maka kita memiliki titik tolak
terpecaya untuk berbagai bagian kebijakan navigasi yaitu :
1.
Menentukan arah arah ke titik yang dituju,
2.
Menghindari rintangan, gosong gosong, dan
bahaya bahaya lainnya,
3.
Menentukan haluan dan atau laju yang paling
ekonomis,
4.
Menetapkan letak duga geografis dan
menentukan eta ( estimated time of arrival ),
Syarat
syarat Dalam Mengambil Baringan
a. Titik yang
dibaring harus merupakan titik yang dikenal,
b. Alat alat baringan
yang dipergunakan harus terpasang dengan baik
c. Baringan harus
dilakukan dengan cermat dan teliti, dianjurkan dan kebiasaan yang baik untuk
membaring dilakukan beberapa kali dan diambil pembacaan rata rata,
d. Koreksi koreksi
yang digunakan harus terpercaya (koreksi total,sembir dlsb),
e. Titik dikenal yang
lebih dekat letaknya, merupakan pilihan yang baik dari pada titik yang jauh
dari kapal.
Macam
Macam Garis Baringan
a. Baringan Sejati
( Bs ) adalah sudut antara Utara Sejati (US) dengan garis baringan,
dihitung dari Utara kekanan,
b. Baringan Maknit
( Bm ) adalah sudut antara Utara Maknit (UM) dengan garis baringan,
dihitung dari Utara kekanan,
c. Baringan
Pedoman ( Bp ) adalah sudut antara Utara Pedoman (UP) dengan garis baringan,
dihitung dari Utara kekanan.
Rumus
– Rumus :
1. Bp
+
Deviasi = Bm Bp = Baringan Pedoman
2. Bm +
Variasi = Bs Bm= Baringan Magnet
2. Bp + Sembir
= Bs Bs = Baringan Serjati
3. Bp -
Bs = Sembir
4. Bs - Variasi
= Bm
4. Bm
-
Deviasi = Bp
6. Bs -
Sembir = Bp
Penentuan
Tempat dengan Baringan-Baringan
Pengelompokan
Baringan Benda
1)
Satu benda dibaring satu kali
a.
Baringan dengan jarak
b.
Baringan dengan peruman
c.
Baringan dengan garis tinggi
2)
Satu benda dibaring dua kali
a.
Baringan dengan geseran
b.
Baringan sudut berganda
c.
Baringan empat surat (450)
d.
Baringan istimewa ( = bar 26½0 terhadap
haluan )
3)
Dibaring dua benda atau lebih
a.
Baringan Silang
b.
Baringan silang dengan geseran
BARINGAN
SILANG
Pengertian Dasar
Dibaring
dua benda yang dikenal berturut turut dengan pedoman misalnya tanjung I dan
tanjung II akan diperoleh Baringan Pedoman I (Bp. I ) dan Baringan Pedoman II (
Bp.II ).
Baringan
baringan tadi diperbaiki dengan Sembir (Variasi+Deviasi) sehingga akan didapatkan
baringan baringan sejatinya (Bs ).Baringan baringan sejati itu dilukis dipeta,
ditarik dari benda benda yang dibaring, dengan arah yang berlawanan. Dimana
kedua garis baringan sejati dipeta tadi akan berpotongan, disitulah posisi
kapal ( S ).Diposisi kapal ditulis jam, tanggal saat melakukan baringan.
Langkah-langkah
membaring
Proses /
urutan melakukan baringan silang seperti tersusun dibawah ini :
( lihat
lukisan )
1.
Tentukan dan kenalilah benda yang akan dibaring dengan pasti,
2.
Baringlah kedua benda yang terpilih A dan B secara tepat dan cermat urutannya
3.
Jabarkan baringan baringan Pedoman ( Bp ) menjadi Baringan Sejati ( Bs )
4.
Tariklah garis lurus Baringan Sejati dipeta dari benda A dan B masingmasing
dalam arah berlawanan, kemudian
5. Akan
dihasilkan titik potong dari kedua garis baringan adalah titik S adalah Posisi
Kapal.
Catatan : Baringan
Silang adalah Baringan dari dua benda tanpa perubahan tempat.
BARINGAN BERSILANG
DENGAN TIGA BUAH BENDA BARINGAN
Pengertian Dasar
Baringan
bersilang dengan tiga buah benda baringan dilaksanakan seperti pada cara
baringan bersilang dengan dua benda baringan, hanya disini benda baringannya
ada tiga buah.
Ada beberapa
keuntungan dalam baringan ini :
a. Baringan ini lebih
teliti, karena ada baringan ketiga yang berfungsi sebagai pengontrol,
b. Kemudian dari
ketiga perpotongan garis tersebut akan membentuk sebuah segitiga,
c. Didalam segitiga
itulah posisi kapal, tepatnya diperpotongan tiga garis diagonal segitiga.
Langkah-langkah
membaring
1. Tentukan dan
kenalilah benda yang akan dibaring dengan pasti,
2. Baringlah ketiga
benda baringan yang terpilih ( I, II, III ) secara tepat dan cepat berurutan,
3. Jabarkan baringan
baringan Pedoman (Bp) yang didapatkan dari ketiga benda baringan menjadi
Baringan Sejati ( Bs ),
4. Tariklah garis
lurus baringan sejati dipeta dari benda I, II, III masing masing dalam arah
berlawanan, kemudian
5. akan dihasilkan
titik potong dan membentuk setiga kecil yang merupakan posisi kapal.
BARINGAN
BERSILANG DENGAN GESERAN
Pengertian Dasar
Dalam
penentuan posisi kapal dengan baringan ini menggunakan dua (2) benda baringan
namun benda baringan kedua ditentukan kemudian artinya dibaring setelah
beberapa menit dari baringan yang pertama. Jadi baringan kedua dilakukan
setelah benda kedua kelihatan dengan pasti. Menghitung jarak yang telah
ditempuh adalah dengan kecepatan yang diperkirakan atau dengan pembacaan
topdal.
Langkah-langkah
membaring
1. Benda A dibaring
dengan mawar pedoman, jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan Sejati
(Bs) serta catatlah waktunya,
2. Baringlah benda
kedua B, setelah berselang beberapa waktu lamanya dan catatlah waktunya ( mis.
30 menit kemudian ) serta jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan
Sejati (Bs),
3. Lukislah garis
lurus baringan sejati I (Bs.I) di benda A, dan tentukanlah titik potong C dengan garis haluan,
4. Jangkakan jarak
yang ditempuh ( 30! ) pada arah haluan mulaidari titik C
didapatkan titik D (lihat lukisan),
5. Geserkan garis
baringan I ke titik D dan tarik garis lurus melalui titik D yang memotong garis
baringan sejati II dititik S merupakan posisi kapal
BARINGAN DENGAN
GESERAN
Pengertian Dasar
Baringan dengan
geseran dilakukan bila hanya terdapat satu benda baringan saja, yang artinya
benda baringan yang sama dibaring sekali lagi.Pada baringan dengan geseran yang
harus diperhatikan adalah menghitung jarak yang ditempuh dan memperkirakan
kecepatan kapal.
1)
Cara menghitung jarak yang ditempuh yaitu
dengan mencatat pukul berapa pada Bp.I dilakukan kemudian misalnya 30 menit
kemudian benda tersebut dibaring lagi dengan Bp.II. Misalnya Bp.I pada pukul 08.00
kemudian Bp.II 08.30 maka waktu yang ditempuh adalah 30 menit.
2)
Cara menghitung kecepatan kapal adalah
diperkirakan dengan perhitungan perhitungan
kecepatan dari hasil baringan baringan sebelumnya., misalnya didapatkan 12 mil
/ jam, maka jarak yang ditempuh adalah 30 x 12 mil / jam = 6 mil
Langkah-langkah
membaring :
Didalam pemahaman dan
penerapan materi kuliah yang telah disampaikan oleh pengajar adalah kunci
keberhasilan dalam mentransfer ilmu yang diinginkan. Oleh karena itu siswa
harus dengan seksama dan teliti mengikuti pengajar dalam menerangkan proses
baringan dengan geseran, seperti tersusun dan terurai berurutan dibawah ini :
Adapun caranya adalah
sebagai berikut :
1. Baringlah benda
tersebut ( mis : A ) dengan mawar Pedoman (Bp), dan jabarkan Bp menjadi Bs,
2. Tariklah garis
lurus baringan sejati (Bs) dibenda A dalam arah berlawanan (dari benda A
kepenilik / kekapal berpotongan digaris haluan dititik B,
3. Setelah selang
waktu tertentu (mis 30 menit) benda yang sama dibaring pada pedoman, setelah
dijabarkan menjadi Bs, kemudian tariklah garis lurus dengan arah berlawanan
(garis baringan sejati II / Bs.II ) catat waktunya
4. Jangkakan jarak
selisih waktu terhadap kecepan pada arah garis haluan ( C ),
5. Tariklah garis
jajar dengan garis baringan I ( Bs.I ) dititik C
6. Titik potong dari
garis Bs.I yang telah digeserkan melalui titik C dengan garis baringan sejati
II ( Bs.II ) menghasilkan titik S adalah posisi kapal.
BARINGAN DENGAN
SUDUT BERGANDA
Pengertian Dasar
Baringan
Sudut Berganda adalah baringan dengan geseran dimana baringan kedua mempunyai
sudut terhadap haluan adalah 2 x dari sudut baringan pertama. Jadi jarak
kebenda yang dibaring pada baringan kedua adalah sama dengan jauh yang
digeserkan antara kedua baringan tersebut ( segitiga sama kaki ).
Pada
baringan sudut berganda ini dimana pada baringan kedua dilakukan setelah
ditentukan dan dihitung arah garis baringan kedua dipeta didapatkan Baringan
Sejati ( Bs ) yang dijabarkan menjadi Baringan Pedoman ( Bp ). Dengan diketahui
Baringan Pedoman ini,kemudian dijaga pada mawar pedoman sampai benda baringan
tersebut sama dengan (tepat) Baringan Pedoman (Bp) yang dihitung, jika baringannya
Bp cocok, pukul /jam/waktu dicatat dan jarak yang ditempuh dari baringan I ke
baringan ke II juga dihitung dan akhirnya posisi kapal (S ) dapat ditemukan.
Langkah-langkah
membaring
1. Benda A dibaring
dengan mawar pedoman, kemudian jabarkan Baringan Pedoman (Bp) menjadi Baringan
Sejati (Bs),
2. Lukis Baringan
Sejati I (Bs.I) dipeta dengan arah berlawanan dan membentuk sudut sudut dengan
garis haluan (sudut a )
3. Lukislah sudut
dengan busur derajat, atau dengan mistar jajar dari mawar pedoman dipeta
4. Kemudian tariklah
sebuah garis lurus Baringan Sejati II (Bs.II)
membentuk sudut ß sebesar 2 x sudut a ( sudut terhadap arah garis haluan
)
5. Jabarkan Bs.II
menjadi Bp.II
6. Catat waktunya
tepat sudut ß = 2 x sudut a (Bp.II). kemudian jangkakan jarak (mil) hasil
selisih waktu dari Bs.I ke Bs.II, dari titik A digaris Bs.II didapatkan titik
S.
7. Titik S pada
baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.
BARINGAN
EMPAT SURAT ( 45⁰
)
Pengertian Dasar
Baringan
empat surat (450
)
adalah baringan sudut berganda dimana baringan kedua berada melintang dengan
kapal membentuk sudut 900 , yang artinya dimana garis baringan
dipeta terlukis untuk Baringan Sejati I (Bs.I) dengan sudut 450 dan
baringan sejati II (Bs.II) dengan sudut 900 . Seperti
pada baringan sudut berganda pada baringan kedua (Bs.II) yang telah dijabarkan
menjadi Baringan Pedoman (Bp.II) dijaga pada pedoman baringan sampai benda
baringan tersebut sama (tepat) dengan Baringan Pedoman yang dihitung (90). Jika
baringannya (Bp) cocok ,kemudian jam/waktu dicatat dan jarak ditempuh dari
baringan I ke baringan II jiga dihitung. Kemudian akhirnya posisi kapal (S)
dapat diketemukan.
Langkah-langkah
membaring
Langkah-langkah
proses baringan empat surat (450 ) seperti tersusun dan terurai
berurutan dibawah ini :
1. Dipeta
dilukiskan garis garis baringan benda I dan II sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 450 (4 surat)
dan 90 0
dengan
garis haluan kapal,
2.
Baringan Sejati (Bs.I) dan Baringan Sejati II (Bs.II) diubah menjadi BP.I dan
Bp.II,
3. Mualim
jaga bersiap siap di mawar pedoman / kompas baringan, pada saat Bp.I cocok
dengan arah baringan yang telah dihitung dicatat jam / pukul / penunjuk waktu,
pada saat Bp.II cocok dengan arah baringan yang telah dihitung dicatat jam /
pukul / penunjuk waktu dan jarak
4. Jarak
yang ditempuh dari baringan I sampai baringan II dihitung dan jangkakan dari
benda A pada garis baringan II didapatkan titik S,
5. Titik S
pada baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.
BARINGAN
ISTIMEWA
Pengertian Dasar
Baringan
ini dikatakan istimewa karena sebelum benda baringan melintang kapal (900 ), posisi
kapal sudah bisa diperoleh. Diatas peta dilukis tiga buah garis baringan
sedemikian rupa, sehingga garis baringan I (Bs.I) membentuk sudut 26,50 dengan
garis haluan, dan baringan ke II serta baringan III masing masing membentuk
sudut 450
dan
900
dengan
garis haluan. Arah arah garis baringan sejati dihitung dan ditentukan kemudian
diubah menjadi baringan baringan Pedoman ( Bs.I menjadi Bp.I, Bs.II menjadi
Bp.II, Bs.III menjadi Bp.III) Setelah dihasilkan baringan baringan pedoman
selanjutnya dicocokan dan dicatat pukul berapa dimasing masing Baringan Pedoman
( Bp.I,Bp.II, Bp.III ).
Khususnya
jarak yang ditempuh antara baringan Sejati I dan II dihitung berapa mil
jaraknya, kemudian hasil jarak ini dijangkakan di baringan Sejati III
didapatkan posisi kapal sebelumnya ( S2) lihat lukisan,
kemudian S1
di
baringan sejati II didapat dari garis sejajar dengan haluan sejati kapal yang
ditarik dari titik S2 memotong garis baringan sejati II di S1.Jadi
inilah istimewanya baringan ini dimana posisi kapal (S2) di
baringan III telah diketahui terlebih dahulu (jauh sebelumnya) walaupun belum tepat
waktunya.
Langkah-langkah
membaring
Langkah langkah yang
harus dilakukan dalam menentukan posisi kapal dengan baringan istimewa seperti
tersusun sebagai berikut :
1. Diatas
Peta dilukis tiga buah garis baringan sejati dengan benda baringan A garis baringan
Sejati I (Bs.I) membentuk sudut 26,50 dengan garis haluan,
Baringan Sejati II (Bs.II) dan Baringan Sejati III (Bs.III) masing masing sudut
450
dan
900
dengan
garis haluan,
2.
Jabarkan Bs.I dan Bs.II menjadi Bp.I dan Bp.II
3. Mualim
jaga bersiap siap dipedoman baringan, pada saat Bp.I cocok /tepat dengan Bp.I
yang telah dihitung, jam waktu / pukul dicatat,kemudian pada Bp.II juga
dicatat,
4. Hitung
jarak yang ditempuh antara baringan Pedoman I dan baringan Pedoman II,
5. Jarak
tersebut jangkakan pada baringan sejati III didapat titik S2 (Posisi
kapal),
6. Dari
titik S2
dibuat
sejajar dengan garis haluan sejati kapal dan memotong garis baringan sejati II
dititik S1
(Posisi
kapal),
7. Titik S1 dan S2 adalah posisi
kapal , titik S2 diketahui lebih dulu sebelum kapal melintang terhadap benda A atau tiba ditempat itu (dinamakan baringan istimewa)
BARINGAN
DENGAN PERUMAN
Pengertian Dasar
Penentuan
Posisi kapal dilaut dengan baringan peruman ini dilakukan dengan menggabungkan
antara garis baringan dengan kedalam perairan hasil peruman. Dalam menduga
dalamnya perairan perlu diperhatikan daftar pasang surut. Dalam air hasil
peruman dikurangi dengan tinggi pasang adalah dalam air yang tertera. Baringan
dengan peruman ini hanya dapat dilakukan pada tempat tempat yang mempunyai
ramalan pasang – surut dan kedalaman air ditempat tersebut dipetakan dengan
jelas, serta garis baringan tidak mengenali kedalaman kedalaman air untuk
daerahtersebut. Namun demikian,tempat kapal (Posisi kapal) yang diperoleh
dengan cara ini tidaklah begitu tepat bila dibandingkandengan cara cara
baringan lainnya.
Langkah-langkah
membaring
Langkah-langkah
proses baringan peruman seperti tersusun dan
terurai berurutan
dibawah ini :
1. Baringlah benda A
pada pedoman / Kompas baringan,
2. Jabarkan Baringan
Pedoman (Bp) ke Baringan Sejati (Bs)
3. Tariklah dipeta
garis lurus baringan sejati melalui benda yang dibaring dalam arah berlawanan,
4. Tentukan kedalaman
air oleh peruman pada saat air surut (lihat Daftar Pasang Surut),
5. Carilah
pada garis baringan sejati (dipeta) suatu kedalaman yang sama dengan kedalaman
peruman, Jika ada kedalaman yang sama disitulah titik S Posisi kapal
7. Penting
juga jenis dasar laut untuk diketahui.
Sumber dari mana /
BalasHapusMinta sumbernya dong
BalasHapusMerkur Futur Adjustable Safety Razor - Sears
BalasHapusMerkur Futur Adjustable Safety 토토사이트 Razor is the perfect balance of performance, https://deccasino.com/review/merit-casino/ safety, and comfort. wooricasinos.info Made in https://septcasino.com/review/merit-casino/ Solingen, Germany, poormansguidetocasinogambling this razor has a perfect balance of